pertanyaaan
bolehkah menentukan hari-hari tertentu untuk melakukan kebaikan dan membaca amalan tertentu ?
jawaban : boleh sebagaimana dalil di bawah ini
bolehkah menentukan hari-hari tertentu untuk melakukan kebaikan dan membaca amalan tertentu ?
jawaban : boleh sebagaimana dalil di bawah ini
Dalil
yang pertama
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ
عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِى
مَسْجِدَ قُبَاءٍ كُلَّ سَبْتٍ مَاشِيًا وَرَاكِبًا . وَكَانَ عَبْدُ اللهِ رَضِىَ
اللهُ عَنْهُمَا يَفْعَلُهُ (رواه البخارى رقم 1193 ومسلم رقم 3462)
"Diriwayatkan
dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah Saw mendatangi masjid Quba' setiap hari
Sabtu, baik berjalan atau menaiki tunggangan. Dan Abdullah bin Umar
melakukannya" (HR Bukhari No 1193 dan Muslim No 3462)
al-Hafidz
Ibnu Hajar yang diberi gelar Amirul Mu'minin fil Hadis, beristidlal
dari hadis diatas:
وَفِي هَذَا اَلْحَدِيْثِ عَلَى
اِخْتِلاَف طُرُقِهِ دَلاَلَةٌ عَلَى جَوَازِ تَخْصِيْصِ بَعْضِ اْلأَيَّامِ
بِبَعْضِ اْلأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ وَالْمُدَاوَمَةِ عَلَى ذَلِكَ (فتح الباري لابن حجر 4 / ص 197)
"Dalam hadis ini, dengan
bermacam jalur riwayatnya, menunjukkan diperbolehkannya menentukan sebagian
hari tertentu dengan sebagian amal-amal saleh, dan melakukannya secara
terus-menerus" (Fath al-Bari 4/197)
dalil kedua
Al-Imam al-Bukhari meriwayatkan:
عن ابن عباس رضي الله عنهما أنه قال حدث الناس في كل جمعة مرة فإن أبيت فمرتين فإن أكثرت فثلاثا ولا تمل الناس
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: "Sampaikanlah hadits kepada manusia setiap hari Jum'at. Jika kamu tidak mau, maka lakukan dua kali dalam sepekan. Jika masih kurang banyak, maka tiga kali dalam sepekan. Jangan kamu buat orang-orang itu bosan. (Al-Hafizh Ibnu Rajab al-Hanbali, Jami' al-'Ulum wa al-Hikam, hlm 267).
dalil kedua
Al-Imam al-Bukhari meriwayatkan:
عن ابن عباس رضي الله عنهما أنه قال حدث الناس في كل جمعة مرة فإن أبيت فمرتين فإن أكثرت فثلاثا ولا تمل الناس
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: "Sampaikanlah hadits kepada manusia setiap hari Jum'at. Jika kamu tidak mau, maka lakukan dua kali dalam sepekan. Jika masih kurang banyak, maka tiga kali dalam sepekan. Jangan kamu buat orang-orang itu bosan. (Al-Hafizh Ibnu Rajab al-Hanbali, Jami' al-'Ulum wa al-Hikam, hlm 267).
Dalil
ketiga tentang mengkhususkan amalan tertentu:
عَنْ أَنَسٍ - رضى الله عنه - كَانَ
رَجُلٌ (كلثوم بن الهدم) مِنَ الأَنْصَارِ يَؤُمُّهُمْ فِى مَسْجِدِ
قُبَاءٍ ، وَكَانَ كُلَّمَا افْتَتَحَ سُورَةً يَقْرَأُ بِهَا لَهُمْ فِى
الصَّلاَةِ مِمَّا يَقْرَأُ بِهِ افْتَتَحَ بِپ ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ )
حَتَّى يَفْرُغَ مِنْهَا ، ثُمَّ يَقْرَأُ سُورَةً أُخْرَى مَعَهَا ، وَكَانَ
يَصْنَعُ ذَلِكَ فِى كُلِّ رَكْعَةٍ ، فَكَلَّمَهُ أَصْحَابُهُ فَقَالُوا إِنَّكَ
تَفْتَتِحُ بِهَذِهِ السُّورَةِ ، ثُمَّ لاَ تَرَى أَنَّهَا تُجْزِئُكَ حَتَّى
تَقْرَأَ بِأُخْرَى ، فَإِمَّا أَنْ تَقْرَأَ بِهَا وَإِمَّا أَنْ تَدَعَهَا
وَتَقْرَأَ بِأُخْرَى . فَقَالَ مَا أَنَا بِتَارِكِهَا ، إِنْ أَحْبَبْتُمْ أَنْ
أَؤُمَّكُمْ بِذَلِكَ فَعَلْتُ ، وَإِنْ كَرِهْتُمْ تَرَكْتُكُمْ . وَكَانُوا
يَرَوْنَ أَنَّهُ مِنْ أَفْضَلِهِمْ ، وَكَرِهُوا أَنْ يَؤُمَّهُمْ غَيْرُهُ ،
فَلَمَّا أَتَاهُمُ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - أَخْبَرُوهُ الْخَبَرَ
فَقَالَ « يَا فُلاَنُ مَا يَمْنَعُكَ أَنْ تَفْعَلَ مَا يَأْمُرُكَ بِهِ
أَصْحَابُكَ وَمَا يَحْمِلُكَ عَلَى لُزُومِ هَذِهِ السُّورَةِ فِى كُلِّ رَكْعَةٍ
» . فَقَالَ إِنِّى أُحِبُّهَا . فَقَالَ « حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ
الْجَنَّةَ » (رواه البخاري 774)
“Ada
seorang sahabat bernama Kaltsul bin Hadm yang setiap salat membaca
surat al-Ikhlas. Rasulullah Saw bertanya: "Apa yang membuatmu
terus-menerus membaca surat al-Ikhlas ini setiap rakaat?". Kaltsul bin
Hadm menjawab: "Saya senang dengan al-Ikhlas". Rasulullah bersabda:
"Kesenanganmu pada surat itu memasukkanmu ke dalam surga" (HR
al-Bukhari No 774)
al-Hafidz
Ibnu Hajar berkata:
وَفِيهِ دَلِيلٌ عَلَى جَوَازِ
تَخْصِيصِ بَعْضِ الْقُرْآنِ بِمَيْلِ النَّفْسِ إِلَيْهِ وَالِاسْتِكْثَارِ
مِنْهُ وَلَا يُعَدُّ ذَلِكَ هِجْرَانًا لِغَيْرِهِ (فتح الباري لابن حجر ج 3 / ص 150)
"Hadis ini adalah dalil
diperbolehkannya menentukan membaca sebagian al-Quran berdasarkan kemauannya
dan memperbanyak bacaan tersebut. Dan hal ini bukanlah pembiaran pada surat
yang lain" (Fathul Bari III/105)
Keterangan:
Menetapkan hari-hari tertentu dengan kebaikan, telah berlangsung sejak masa sahabat. Karena itu para ulama di mana-mana, mengadakan tradisi Yasinan setiap malam Jum'at atau lainnya, dan beragam tradisi lainnya. Hal ini telah berlangsung sejak masa salaf. Ada juga tradisi Tahlilan pada hari ke 40, 100, 1000 dan haul. Semuanya merupakan tradisi yang baik, sesuai dengan tuntunan salaf dan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Menetapkan hari-hari tertentu dengan kebaikan, telah berlangsung sejak masa sahabat. Karena itu para ulama di mana-mana, mengadakan tradisi Yasinan setiap malam Jum'at atau lainnya, dan beragam tradisi lainnya. Hal ini telah berlangsung sejak masa salaf. Ada juga tradisi Tahlilan pada hari ke 40, 100, 1000 dan haul. Semuanya merupakan tradisi yang baik, sesuai dengan tuntunan salaf dan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
wallahu
a'lam