• Tidak mendapati sarana bersuci baik berupa air atau debu
• Shalat dengan tidak mampu menghilangkan najis dari tubuhnya
• Shalat dengan tidak mampu mengetahui masuknya waktu shalat
• Shalat dengan tidak mampu menemukan tempat atau alas yang suci dari najis.
Referensi :
ومن لم يجد ماء ولا ترابا يصلي لحرمة الوقت
Barangsiapa tidak mendapati air atau debu maka shalatlah sekedar menghormati waktu.
Raudhah at-Thoolibiin I/26
أَنَّ مَنْ فَقَدَ السُّتْرَةَ يُصَلِّي عَارِيًّا وَلَا إعَادَةَ عَلَيْهِ ، بِخِلَافِ الْمُحْدِثِ وَمَنْ بِبَدَنِهِ نَجَاسَةٌ فَإِنَّ كُلًّا مِنْهُمَا يُصَلِّي لِحُرْمَةِ الْوَقْتِ وَيُعِيدُ
Bila seseorang tidak mendapati penutup aurat maka bershalatlah dengan telanjang dan tidak ada kewajiban mengulangi shalat baginya, berbeda dengan shalatnya orang yang sedang hadats dan orang yang dalam tubuhnya najis maka masing-masing darinya diwajibkan shalat untuk menghormati waktu dan mengulangi shalatnya.
Nihaayah al-Muhtaaj I/17
( قوله فمن صلى بدونها ) أي بدون المعرفة المذكورة وقوله لم تصح صلاته أي إن كان قادرا وإلا صلى لحرمة الوقت اه شوبري
(Keterangan barangsiapa shalat tanpa mengetahui waktu masuknya shalat maka shalatnya tidak sah bila ia mampu berusaha mengetahui waktu shalat bila tidak, shalatlah sekedar menghormati waktu.
I’aanah at-Thoolibiin I/115
وَإِنْ لَمْ يَجِدْ مَوْضِعًا طَاهِرًا وَلَا بِسَاطًا طَاهِرًا صَلَّى لِحُرْمَةِ الْوَقْتِ
Barangsiapa tidak mendapati tempat yang suci atau tikar yang suci maka shalatlah sekedar menghormati waktu.
Al-Haawy li as-Syaafi’i I/275
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.